gaespost.com - BANDA ACEH | Teungku Kasem yang sempat di media sosial saat berjualan obat dengan menyampaikan petuah - petuah terkait dengan keadaan Aceh dan politik Aceh mengatakan bahwa penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005 diibaratkan seperti “orang diperkosa, pasrah tapi tak rela”.
Hal tersebut dikatakan Tgk.Kasem saat menjadi narasumber Poadcast pehHtem yang dipandu oleh Indah Rastika Sari dengan tema “17 Tahun MoU Helsinki, Jakarta Tipu Aceh Atau Elit Aceh Tipu Rakyat Aceh?”, Senin 15/8/2022.
Menurut Tgk.Kasem, MoU Helsinki ibarat “orang diperkosa pasrah tapi tak rela” dikarenakan tak ada yang diimplementasikan.
"Tidak ada satupun butir - butir yang tertuang dalam MoU Helsinki direalisasikan oleh Pemerintah. Baik itu perjanjian bagi hasil 70-30 persen, Bendera Aceh, Himne Aceh, dan juga lainnya," ucapnya.
Tgk. Kasem menambahkan bahwa rakyat Aceh harus pintar agar itu semua dapat tercapai dengan baik.
"Kan sekarang sudah 17 tahun umur MoU Helsinki, kenapa tak ada yang dapat diimplementasikan?, Berarti kita rakyat Aceh khususnya elit-elit di Aceh tidak pernah mengevaluasi diri dari tahun ke tahun, seharusnya harus sadar diri dimana letak kekurangan dan kelemahan kita," ujar Tgk. Kasem.
Lebih lanjut, Tgk. Kasem menambahkan setelah 17 tahun Damai Aceh, provinsi Aceh mendapat predikat nomor satu termiskin di Sumatera.
"Yang kita lihat perkembangan ekonomi di Aceh, bukan dari pembangunanya, pembangunan itu tidak bisa dijadikan parameter, karena yang dihitung adalah dari segi perputaran ekonomi ditingkat masyarakat," tambahnya lagi.
"Kita orang Aceh sangat ego, kita selalu menganggap kita lah yang paling baik dan benar, orang lain sangat bodoh, padahal jikalau kita mau lebih maju, kita harus mencari solusi dan mendengarkan pendapat orang lain, dan kita selalu berharap kedepannya Aceh dan rakyat Aceh khususnya para elit harus mengesampingkan keegoisannya," Pungkas Tgk. Kasem.[]
