gaespost.com | BANDA ACEH - Biasanya orang orang menghindari sengatan dari ubur ubur, karena sengatan dari hewan tersebut menimbulkan panas dan gatal-gatal dan ada juga mengalami kematian.
Beda Halnya dengan Pengusaha tiga negara berencana untuk mengimpor ubur ubur dari Aceh untuk Konsumsi.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh Safuadi di Banda Aceh, Kamis, (28/7)
Menurutnya, laut Aceh memiliki potensi yang sangat luar biasa, selain, ikan, udang, kepiting dan lainnya. Ubur ubur laut Aceh menjadi incaran pengusaha negara China, Korsel dan Jepang.
Dikatakan, ubur ubur itu nantinya diolah menjadi makanan. Ubur ubur jenis tersebut hanya ada di Aceh, Papua, dan Kalimantan Utara.
Permintaan ubur-ubur tersebut oleh ketiga negara itu dikatakan Safuadi cukup tinggi. Dan pihaknya akan memfasilitasinya.
Ia menegaskan, para pengusaha tersebut serius dan berminat mengimpor ubur ubur asal laut Aceh. Hal itu ditandai dengan adanya surat minat impor ubur ubur tersebut dan sudah disampaikan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh.
Selanjutnya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh akan memfasilitasi permintaan impor hasil laut itu. Pihaknya berharap, permintaan impor ubur-ubur ini dapat segera terealisasi.
Disebutkan, permintaan ubur-ubur tersebut merupakan yang pertama, lazimnya permintaan impor seperti perikanan di antaranya tuna, udang dan lainnya.
"Sedangkan ubur-ubur ini yang pertama," kata Safuadi.
Dikatakan, surat minat mengimpor ubur-ubur tersebut sudah disampaikan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh. Selanjutnya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh akan memfasilitasi permintaan impor hasil laut tersebut.
Pun demikian sambung Safuadi, untuk sementara ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah atau kapasitas impor ubur-ubur. Sebab, pemetaan berapa potensi dan kemampuan nelayan menangkap belum dilakukan.
Namun, kata Safuadi, Aceh memiliki potensi ubur-ubur menjanjikan. Potensi tersebut berdasarkan hasil survei, sehingga pengusaha di tiga negara di Asia Timur tersebut berminat mengimpor.
"Diharapkan, tahun ini sudah ada peta potensinya seperti berapa kemampuan tangkap, keinginan nelayan menangkap, serta perairan mana keberadaan ubur-ubur tersebut. Tentunya, permintaan impor ubur-ubur ini menjadi sumber tangkap baru bagi nelayan Aceh," pungkasnya. (ant)