gaespost.com | ACEH BARAT - Akibat sudah beberapa kali ditemukan adanya kasus "esek-esek" disalah satu penginapan di Kabupaten Aceh Barat, membuat pihak Satpol PP dan WH geram, sehingga mengambil sikap penyegelan tempat penginapan "nakal" tersebut.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan WH Kabupaten Aceh Barat bersama dengan aparat desa setempat kembali menyegel salah satu penginapan yang berada di Jalan Gajah Mada, Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, provinsi Aceh, Rabu 15/9/2021.
Kepada sejumlah Awak media, Dodi Bima Saputra Kepala Satuan (Kasat) Pol PP dan WH Kabupaten Aceh Barat, mengatakan penyegelan ini dilakukan oleh petugas karena sudah dua kali melanggar Qanun Aceh Barat dan Qanun Jinayat.
"Jadi terpaksa kita segel karena sudah beberapa ditemukan oleh petugas kita dari Satpol PP dan WH kasus mesum di penginapan tersebut," kata Dodi Bima Saputra.
Dodi menambahkan, penyegelan yang dilakukan petugas berupa penutupan dan pemberhentian operasional penginapan sampai pihak pengelola mengurus seluruh perizinan penginapannya.
"Dulu sudah pernah juga ditemukan dan ada bukti terkait kasus prostitusi, selang beberapa hari kita berikan peringatan dan surat pernyataan untuk mengurus surat izin dan tidak akan melakukan hal serupa serta menjaga marwah Kabupaten Aceh Barat," katanya.
Namun pada minggu lalu petugas kembali menemukan beberapa orang wanita yang diduga akan melakukan praktek prostitusi di penginapan tersebut dan difasilitasi oleh pihak pengelola penginapan yang dalam hal ini adalah resepsionis penginapan.
Sementara itu,Bustamam Kepala Desa Drien Rampak mengatakan ia bersama dengan aparat desa lainnya sangat setuju dengan tindakan penyegelan yang dilakukan oleh petugas Satpol PP dan WH.
"Pokoknya di Desa Drien Rampak ini harus aman terutama masalah maksiat, yang melanggar akan kita tindak," kata Bustamam.[] (*)
