BIREUEN - Isu dugaan nepotisme pada rekrutmen Panitia Seleksi Komisi Independen Pemilihan di Bireuen, mulai menguap dan jadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat ditambah nuansa nepotisme dalam penentuan kelulusan.
Rumor tak sehat dalam seleksi Panitia Seleksi Komisi Independen Pemilihan Bireuen tersebut mencuat menyusul dugaan nepotisme untuk menentukan kelulusan 18 orang yang sudah mendaftar sebagai peserta untuk diseleksi sebagai pansel sebanyak 80 % yang berdomisili di wilayah Kecamatan Peusangan dan orang-orang tersebut disinyalir dekat dengan salah satu calon, baik calon Bupati Bireuen maupun Calon Legislatif yang akan bertarung pada Pemilukada 2024 mendatang.
Salah seorang masyarakat Kecamatan Peusangan mengatakan, isu sarat nepotisme pada penerimaan dan penentuan kelulusan 18 orang Pansel merupakan tamparan bagi Sekertariat DPRK Bireuen sebagai penyelenggara maupun sebagai panitia rekrutmen pada Kabupaten.
Selain proses penerimaan yang dinilai berbagai kalangan janggal dan mengundang kecurigaan berbagai pihak, penentuan kelulusan 18 orang Pansel KIP Bireuen simpang siur tanpa ukuran yang jelas, sehingga memberikan peluang yang besar bagi penyelenggara untuk melakukan kecurangan sesuai dengan keinginan salah satu calon baik calon Bupati Bireuen maupun Calon Legislatif di Kabupaten Bireuen yang akan bertarung pada Pemilukada 2024 mendatang.
Menanggapi munculnya isu nepotisme yang sudah berkembang di masayarakat Bireuen khususnya masyarakat Kecamatan Peusangan, "kami mengharapkan pihak yang berwenang mengusut tuntas hal tersebut baik pihak Kepolisian, Kejaksaan dan pihak-pihak lainnya untuk menindaklanjuti dugaan nepotisme yang dinilai sarat dengan kecurangan yang dilakukan dalam proses seleksi Pansel KIP Bireuen”.
