gaespost.com | ACEH TIMUR - Persoalan kaca jendela ruang kelas belajar (RKB) di SMPN 1 Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur masih dalam proses identifikasi dan pendataan secara intensif guna dilakukan perbaikan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Simpang Ulim, Hasmah Zahara, S. Pd, MM melalui awak media Minggu 07/08/22 di komplek sekolah.
"Kami sudah meminta kepada Kepala Tata Usaha (TU) untuk mendata kerusakan-kerusakan jendela baik engsel maupun kaca dari awal saya berdinas di SMPN 1 Simpang Ulim, tetapi hingga saat ini belum diberikan rinciannya sudah lebih kurang 6 bulan lamanya," ujar Hasmah Zahara, S. Pd, MM.
Menurut Kepsek SMPN 1 Simpang Ulim, semenjak dirinya ditugaskan di sekolah tersebut masih dalam identifikasi dan pembenahan sesuai juklak juknis berlaku dalam pelaksanaan pendidikan bangsa, namun semua butuh proses sesuai tahapan demi tahapan.
"Untuk saat ini kami sedang berbenah disegi peningkatan mutu dan eksistensi pendidikan, termasuk pembenahan sektor Ekstra Kurikuler dan pembenahan terkait meningkatnya minat anak didik agar memilih SMPN 1 Simpang Ulim sebagai pilihan mereka dalam melanjutkan pendidikan," jelasnya.
Hasmah Zahara menilai, tidak mudah membenah sistem yang ada disekolah SMPN 1 Simpang Ulim karena tradisi lama dan terkesan adanya indikasi monopoli kebijakan terhadap aset sekolah oleh oknum internal sekolah.
"Sebagai abdi Negara dipercayakan mengelola managemen pendidikan oleh Negara harus merujuk kepada Regulasi Negara dan pengelolaan aset sekolah tetap dibawah tanggungjawab manajemen sekolah karena berstatus aset Negara, tidak bisa dikuasai oleh persoanal, ini secara aturan," tegas Hasmah Zahara.
Kepsek SMPN 1 SImpang Ulim berharap semua pihak agar tidak terprovokasi oleh para oknum yang terkesan mementingkan diri sendiri dan disinyalir merusak tatanan tata kelola administrasi serta kepentingan dunia pendidikan,
"Mari kita dukung bersama peningkatan mutu pendidikan dan kelancaran proses belajar mengajar di SMPN 1 Simpang Ulim," ajak Hasmah Zahara.
Menurut Komite Sekolah SMPN 1 Simpang Ulim, Ridwan Budiman menjelaskan, jika pembahasan terkait masalah jendela rusak, baik engsel maupun kaca, itu sebenarnya masalah kecil harus dimaklumi terhadap pelaksanaan pengelolaan pendidikan di sekolah.
"Janganlah hal-hal terkecil dibesar-besarkan sehingga terkesan merusak tata kelola dalam keberlangsungan pendidikan demi kelancaran segala sektor," harap Ridwan Budiman.
Direktur Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin menilai, upaya mencari kambing hitam bagi kepentingan pribadi di SMPN 1 Simpang Ulim menurutnya jelas terlihat sesuai pantauannya.
"Jika ada oknum benalu dan pegawai internal SMPN 1 Simpang Ulim diduga provokator mencoba mengobok-obok manajemen sekolah, saya minta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Timur agar mengambil sikap dan tindakan tegas, panggil Kepsek dan mintai keterangan lebih jelasnya," tegas Nasruddin via rilisnya.
Nasruddin sudah mendengarkan dan menerima laporan dari para dewan guru terkait polemik internal disebabkan kepentingan pribadi dan monopoli oknum di internal SMPN 1 Simpang Ulim.[]