gaespost.com | ACEH TIMUR - Kecelakaan boat kembali terjadi di aliran sungai Simpang Jernih, tepatnya di kawasan batu katak.
Sebelumnya, dua orang tenaga pendidik (guru) dari pusat meninggal dunia dalam kecelakaan boat di batu katak atau kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kiri Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur.
Kali ini, musibah kembali terjadi ditempat yang sama dan menimpa rombongan pengantin asal Siantar bertujuan ke Desa Tampur Paloh Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur, Sabtu 20/8/2022.
Akibat musibah tersebut, semua perbekalan bawaan pengantin hanyut dibawa arus air Sungai deras.
Informasi diperoleh dari berbagai sumber, boat tersebut membawa rombongan pengantin dari Siantar Kabupaten Sumatera Utara, menuju Desa Tampor Paloh Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Berdasarkan informasi, Setelah sampai di titik Batu Katak, rombongan turun berjalan kaki sekitar 30 meter. Sementara seluruh barang bawaan rombongan pengantin tetap berada di dalam boat.
Rombongan turun untuk meringan beban boat melintasi Batu Katak, dengan air sungai yang deras.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Simpang Jernih, Zainuddin, mengisahkan kronologis kejadian, rombongan menggunakan jasa tumpangan boat memutuskan untuk turun, karena khawatir terbalik melintasi Batu Katak. Lalu, Amin selaku nahkoda boat bersama kernet mencoba menerobos dengan muatan boat hanya barang bawaan pengantin.
"Tapi akibat derasnya arus sungai membuat boat hilang keseimbangan hingga akhirnya boat terbalik dan hanyut dibawa arus," kata Zainuddin.
Sambungnya, seluruh barang didalam boat hanyut dibawa arus, meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, karena seluruh penumpang sudah turun terlebih dahulu.
"Nahkoda boat dan kernet juga berhasil menyelamatkan diri setelah berenang dan melawan arus gelombang hingga menepi ke pinggir sungai," tambah Zainuddin.
Sementara itu, Camat Simpang Jernih, Rahmadsyah, S. Pd, MM, dikonfirmasi terpisah oleh awak media membenarkan adanya boat yang ditumpangi rombongan pengantin terbalik di Batu Katak.
"Boat yang dibawa oleh Amin (nahkoda-red) ini milik aset Desa. Kondisi boat masih layak pakai dan selama ini lancar mengangkut penumpang dengan jasa sudah ditentukan sesuai jarak tempuh. Namun arus sungai deras membuat boat hilang kendali hingga akhirnya terbalik dan hanyut," sebut Rahmadsyah.[]
Sumber : Waspada