foto : Mr. Alwi Yani Ibrahim Founder Local Private Alwi English School.
gaespost.com | ACEH TIMUR - English Festival 2022, yang digelar oleh Lentera Meuriya Centre (LMC) selama 3 hari di Dubai Coffe Idi Rayeuk, menjadi suatu kebanggaan sendiri bagi Alwi Yani Ibrahim. Sebab obsesi dan impiannya yang sudah lama dipendam kini telah terwujud.
Pada sesi opening English Festival Hari Sabtu 29/01, Mr. Alwi mengungkapkan perasaannya yang cukup mendalam di hadapan peserta, Pengunjung dan tamu.
"Sejak tahun 2012 membuka lokal private bahasa inggris hanya Firman Dandy bersama LMC satu - satunya yang mendukung dan mensupport diri saya," ujar Mr Alwi sambil mengusap air mata dengan penuh perasaan haru.
Pembicaraannya sempat berhenti beberapa detik, karena tidak bisa berkata kata, sambil menahan keharuannya,
"Obsesi dan impian saya untuk menggelar acara perlombaan bahasa inggris kini terwujud berkat dukungan Firman Dandy dan LMC," ucap Founder Local Private Alwi English School.
Sejak menerima pendaftaran peserta hingga telah terlaksana 2 hari English Festival 2022, pria yang menetap beberapa tahun di Australia, tampak begitu semangat dan bekerja keras mensukseskan event yang pertama kali di laksanakan di Kabupaten Aceh Timur.
"Saya tidak menyangka Aceh Timur cukup banyak anak anak yang berpotensi dan berprestasi terutama menguasai bahasa inggris," sebut Mr Alwi, yang juga Sekretaris SC English Festival 2022.
Hal itu dapat di lihat dari antusias dan jumlah yang mendaftar capai 200 peserta, ini luar biasa, tutur pria bertubuh tinggi hitam tersebut.
Mr Alwi menambahkan, Firman Dandy merupakan sosok pelopor pemuda di Aceh Timur yang selalu mensupport anak anak muda untuk berinovasi, puji Mr.Yani.
Sebelum nya Direktur LMC Riseacrh & Studies , Firman Dandy, SE.M.Si mengungkap ide melaksanakan English Festival 2022,
"Ide ini muncul secara spontanitas saja, saat melihat anak anak di bawah asuhan Mr Alwi, tampil latihan di ruang publik.
Dari situ saya melihat anak anak banyak yang berpotensi dan kreatif, maka sangat penting di lakukan event untuk menyalurkan bakat melalui event, sambil mengutip pesan Imam Al-Ghazali, untuk mencerdaskan manusia harus merubah melalui lingkungan," ungkap Firman Dandy.
"Mindset selama ini seperti kata istilah buya krueng teudong dong, buya tamong meuraseuki, dari sekarang harus kita merubah menjadi "buya krueng harus tapeucarong, maka buya krueng akan berintegrity dan meuseuki, Namun kuncinya adalah melalui ilmu pengetahuan," tutup Firman Dandy.[] (Masri/Zal).