BENER MERIAH – Menjelang peringatan 20 tahun penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Komite Peralihan Aceh (KPA) Kabupaten Bener Meriah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga perdamaian yang telah terjalin di Aceh.
Ajakan tersebut disampaikan oleh tokoh KPA Bener Meriah, Sabri atau yang akrab disapa Bedel, pada Jumat (18/7/2025).
Ia menekankan bahwa peringatan MoU Helsinki yang jatuh pada 15 Agustus 2025 mendatang harus diisi dengan kegiatan-kegiatan positif dan bernilai sosial.
"Peringatan ini sebaiknya kita isi dengan kegiatan seperti zikir dan doa bersama, serta pemberian santunan kepada anak yatim dan keluarga korban konflik sebagai bentuk penghormatan dan kepedulian," ujarnya.
Sabri juga menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah terkait polemik bendera Bulan Bintang dan lambang Aceh yang hingga kini belum mendapatkan legalitas resmi. Ia menyoroti bahwa masih terdapat butir-butir dalam MoU Helsinki yang belum sepenuhnya dijalankan sesuai kesepakatan awal.
"MoU ini seharusnya menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Aceh untuk merenung dan mengevaluasi, apa saja yang telah dilakukan demi kemakmuran dan kedamaian Aceh," tambahnya.
Lebih lanjut, Sabri mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk terus merawat perdamaian yang telah dicapai setelah bertahun-tahun konflik.
“Jika dulu perjuangan dilakukan demi mendapatkan keistimewaan bagi rakyat Aceh, maka kini saatnya kita bersama-sama memakmurkan Aceh melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)