gaespost.com | ACEH TIMUR - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian akan melantik Mayor Jenderal (Mayjend) TNI Purnawirawan (Purn) Achmad Marzuki sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh di hadapan Ketua Mahkamah Syariah (MS) Aceh dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) pada Hari Rabu, 6 Juli 2022 pukul 8.30 WIB di Gedung DPRA.
Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI ) Aceh, Ronny Hariyanto mengajak seluruh elemen masyarakat di Aceh, untuk tidak terlalu lama terlibat euforia penunjukan dan selebrasi pelantikan Pj Gubernur Aceh tersebut.
Aktivis HAM Aceh itu, justru mengajak seluruh elemen sipil sebagai social control untuk bersiap mengawasi secara ketat kinerja Pj Gubernur Aceh yang maha berat di masa yang akan datang, khususnya pada 100 hari kerja perdananya.
"Sebagai masyarakat, khususnya segenap elemen sipil yang intens terlibat dalam fungsi kontrol sosial, jangan sampai kita tenggelam dalam euforia dan juga berlama - lama dalam selebrasi pelantikan dan sebagainya, karena bukan itu yang penting, tapi justru kita mesti meningkatkan pengawasan atas kinerja Pj Gubernur yang maha berat nantinya, yakni membangkitkan Aceh dari kehancuran di segala bidang," kata Ronny, Rabu 6/7/2022.
Menurut Ronny, dari sudut pandang ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum dan HAM (Ekosobpolhukham), Aceh selama ini mengalami banyak kemunduran, persisnya dapat dibuktikan melalui label sebagai daerah termiskin beberapa waktu belakangan ini. Dan hal itu juga dapat ditelusuri melalui berbagai aspek kehidupan sosial lainnya di Aceh.
"Sudah sangat hancur - hancuran Aceh selama ini, mulai dari tingkat provinsi sampai ke kabupaten - kota, bahkan ke desa - desa, korupsi merajalela, menyebabkan kemiskinan dimana - mana, bukan itu saja, moralitas pejabat dan sebagian masyarakat juga ikut terdegradasi, sedangkan hukum belum ditegakkan dengan semestinya, inilah salah satu PR besar dan berat yang mesti segera diatasi Pj Gubernur Aceh dalam tempo sesingkat - singkatnya," kata putera Idi Rayeuk, Aceh Timur itu.
Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu mengaku optimis atas penunjukan Mayjen Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh, bisa membawa sedikit perubahan sosial berarti bagi Aceh di masa mendatang. Dan dia berharap Pj Gubernur Aceh nantinya bisa fokus melaksanakan tugasnya dan menyelesaikan berbagai persoalan di Aceh secara efektif dan efisien.
"Ya, kita optimis aja dulu, apalagi beliau kan dari latar belakang militer, tentunya kan lebih terlatih, lebih sigap, tegas dan lebih menguasai strategi yang baik dalam menyelesaikan masalah serta punya kemampuan menciptakan berbagai inovasi dan kemajuan, tapi semua itu mesti dibuktikan dulu nantinya, dan kita tidak pandang latar belakangnya, karena ketika setelah diberi amanat nantinya, tentunya beliau sudah jadi sipil biasa yang tugasnya melayani rakyat dengan sepenuh hati dan dengan penuh kerendahan hati, bukannya jadi raja, apalagi mengecewakan rakyat," pungkas Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.[]