gaespost.com | JAKARTA - Lapisan lapisan Minyak atau sebaran Film Minyak diatas permukaan air yang tersebar di perairan selat malaka atau sekitar lepas pantai kuala Idi Aceh Timur sudah berlangsung beberapa hari, untuk mencegah agar tidak meluasnya penyebaran lapisan tipis minyak tersebut, pihak Pertamina mengerahkan Armadanya untuk melakukan pembersihan, Jum'at 3/9/2021.
Sedikitnya 13 kapal dikerahkan oleh pihak Pertamina EP untuk mengatasi tumpahan minyak di lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur. Kapal-kapal tersebut turut melakukan pembersihan lapisan tipis minyak dengan menggunakan Oil Boom (alat untuk melokalisir sebaran film minyak di air) dan Oil Skimmer (alat untuk memisahkan minyak di air).
Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu menemukan gelembung gas dengan sebaran oil sheen atau lapisan tipis minyak di permukaan laut saat melakukan survei sebagai tindak lanjut laporan dari nelayan di perairan Selat Malaka lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur.
Yudy Nugraha, Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lapisan tipis minyak yang ditemukan.
"Sejak mendapati laporan tersebut, tim Penanganan Keadaan Darurat Pertamina EP Field Pangkalan Susu langsung melakukan pengecekan ke lokasi, Secara paralel berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah penanganan lapisan tipis minyak tersebut," sebut Yudy.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, pada Kamis kemarin, Yudi mengatakan bahwa sejak mendapat laporan, tim Penanganan Keadaan Darurat (PKD) telah melakukan berbagai upaya penanganan antara lain melakukan pengecekan lokasi, melakukan pemetaan sebaran lapisan tipis minyak, dan mencari sumber munculnya gelembung gas.
"PEP Pangkalan Susu telah melakukan investigasi dan ditemukan adanya indikasi gelembung gas yang berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore yang berlokasi sekitar 30 mil laut dari pantai Kuala Idi Aceh Timur, yang dulu dikelola oleh Technical Assistance Contract Blue Sky dan telah ditutup sejak November 2017," ujarnya.
Pertamina EP Pangkalan Susu sampai saat ini telah mengerahkan 13 kapal untuk melakukan pembersihan lapisan tipis minyak dengan menggunakan Oil Boom dan Oil Skimmer.
Selain itu sambung Yudy, pihaknya juga telah digunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk melihat penyebab munculnya gelembung gas di bawah laut, Selanjutnya, pihaj PEP telah dilakukan langkah-langkah untuk menghentikan gelembung gas dan membersihkan lapisan tipis minyak di sekitar area sumur H-4 Langsa Offshore tersebut.
"Saat ini, penanganan sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan intensif, serta tetap mengutamakan keselamatan kerja," sambungnya.
Meski sudah ditangani, lanjut Yudy, pihaknya terus melakukan pemantauan melalui udara dan satelit mengikuti model tumpahan minyak, serta melakukan pengecekan langsung di pesisir pantai.
"Hingga hari ini lapisan tipis minyak tidak mengarah ke daratan dan sudah berhasil dilokalisir," ucapnya.
Selain itu, PEP Pangkalan Susu juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan Ditjen Migas, SKK Migas, BPMA, Lanal Lhokseumawe, KKP, DLHK, termasuk berkolaborasi dengan pihak eksternal yang memiliki kapabilitas menangani hal ini. [] (Sz).