gaespost.com | ACEH UTARA - Alhamdulillah... Rasa Senang, gembira dan terharu, itulah luapan perasaan yang diungkapkan warga Gampong Bantayan Kecamatan Seuneudon Aceh Utara yang sudah sejak lama mendambakan terbangun nya pesantren/Dayah dan kini telah terwujud.
Ungkapan tersebut utarakan oleh Edy Amri Yang juga merupakan Keuchik setempat mewakili masyarakat jug sebagai Ketua Panitia pembangunan dayah kepada media ini Minggu (01/8/2021) dilokasi pembangunan dayah yang baru saja dilakukan peletakan batu pertama.
"Alhamdulillah pada hari jumat (30/7) yang lalu, telah dilakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan dayah.
Dayah ini dinamakan Bustanul Bahril Ilmi, sebagai dayah cabang dari Bustanul Huda Pimpinan Tgk.H.Muhammad Ali atau yang lebih dikenal Abu paya Pasi,"sebut Geuchik Amri.
Peletakan batu dan peusijuek dilakukan langsung oleh Abu Paya Pasi dan nantinya dayah ini akan pimpin oleh Tgk. Bukhari.
Geuchik Amri menuturkan kebahagian warga tak dapat disembunyikan, karena sudah lama warganya mendambakan sebuah dayah.
"Kami masyarakat tentu sangat bahagia, senang dan terharu, bahwa impian dan harapan untuk berdiri sebuah pesantren di desa kami yang sudah sangat lama kami dambakan, kini telah terwujud," ungkapnya.
Dengan adanya dayah, pendidikan agama di desa Bantayan makin maju dan berkembang
"Sebagai bentuk dukungan dan antusias masyarakat, pihak desa mewakafkan tanah milik desa seluas 5.000 meter, ditambah wakaf beberapa warga seluas 15.000 meter, jadi total luas lahan untuk pembangunan dayah 20.000 meter atau 2 hektar yang terletak di Dusun Barat atau hanya terpaut 100 meter dari bibir pantai, tak tertutup kemungkinan pemilik tanah di sekitar lokasi juga akan diwakafkan untuk dayah," jelas Geuchik Amri.
Keuhik Amri Juga menargetkan bahwa dalam 2 Bulan ke depan segera dapat difungsikan.
"Kita menargetkan dalam 2 bulan ke depan dayah ini sudah bisa difungsikan," ucapnya dengan penuh optimis.
Untuk itu dia sangat mengharapkan doa dan dukungan dari semua pihak, terutama bantuan dari pemerintah daerah, mengingat untuk kebutuhan biaya sangat besar, tidak mungkin masyarakat Desa Bantayan dengan jumlah 44 Kepala Keluarga(KK) akan mampu membangun sendiri tanpa dukungan pihak lain.(Sz).